Ini 5 Belakang Layar Orang India Dapat Jadi Ceo Google Dan Microsoft

Beberapa waktu lalu, Google memiliki CEO baru, namanya Sundar Pichai, lelaki keturunan India. Penunjukan Sundar pun menciptakan besar hati India yang tercermin dalam pemberitaan di media-media negara itu.

Selain Pichai ada Satya Nadella, CEO Microsoft yang juga kelahiran India. Dan masih banyak orang-orang India lainnya, sebut saja Shantanu Narayen ( CEO Adobe ), Rajiv Suri ( CEO NSN, New Nokia ).

Jadi ngga semua orang India hanya bisa pamer udel dan nari-nari keliling pohon, melainkan banyak potensi yang mengakibatkan mereka istimewa.

Satu hal yang jelas, India unggul di perusahaan teknologi. Lebih daripada rekan-rekan China mereka. Tapi mengapa hal itu terjadi? Inilah Rahasia Orang India Bisa Sukses jadi CEO :

1. English

english via http://hoctienganh.vn

Kita harus menciptakan sistem pendidikan yang kompetitif dan fakta bahwa India dikuasai oleh Inggris di kurun 19 dan awal kurun ke-20, yang menciptakan situasi di mana banyak sekolah di india memakai bahasa Inggris. Ini intinya berarti bahwa semenjak usia dini banyak orang India yang fasih dalam bahasa Inggris dan berbicara lancar dan pada ketika mereka pindah ke luar negeri mereka sanggup menggabungkan  kecerdasan  dengan kemampuan komunikasi yang baik. Jika kau akan membandingkan administrator senior dari Cina, Korea Selatan dan Taiwan, mereka tidak fasih, maka tidak sanggup berkomunikasi dengan baik. Produk mereka mungkin baik, kalau tidak lebih baik, kalau tidak ada komunikasi , maka itu  sia-sia.

2. Aspirasi

kemiskinan india via indiacsr.in

Kemiskinan di India telah menciptakan India sangat ambisius. Sundar Pichai ialah referensi yang baik. Ia pergi ke IIT Kharagpur, kemudian berhasil menerima beasiswa ke Universitas Stanford dan akibatnya mlanjutkan MBA di  Wharton University of Pennsylvania.

3. Memahami Pasar Negara Berkembang

market view via corpdam.com

Pasar negara berkembang ialah sasaran besar bagi perusahaan teknologi sebab mereka melihat mereka mungkin jalan pertumbuhan dan sapi perahan masa depan mereka. Oleh sebab itu, ialah bijaksana untuk mempunyai individu yang memahami duduk perkara negara-negara menyerupai India. Gurdeep Singh Pall, di Microsoft, menjalankan tim Skype. Dia ialah salah satu orang yang mempunyai tugas dalam inovasi teknologi VOIP dan kini di Microsoft beliau menjadi tim di belakang Skype Translator. Skype Translator ialah alat absurd yang akan menerjemahkan percakapan antara dua orang melalui internet dalam bahasa yang berbeda.Timnya sedang membangun produk yang akan membawa dunia lebih dekat. Dia juga salah satu administrator senior pertama di Silicon Valley dari keturunan Sikh. Sundar Pichai, dirinya, meluncurkan Android One di India, sebuah inisiatif untuk smartphone terjangkau berkualitas tinggi. Satya Nadella, CEO Microsoft, berada di Kenya sementara perusahaan meluncurkan Windows 10 bulan lalu. Ia mengumumkan banyak inisiatif di negara yang dilanda kemiskinan. Eksekutif keturunan India tentu bisa membidik duduk perkara dunia ketiga.

4. Insinyur di “Jantung” Teknologi

geek engineer via pinterest

Alasan yang paling terang untuk India menjadi sasaran untuk posisi administrator senior di perusahaan teknologi ialah bahwa sebagian besar dari mereka adalah coders dan insinyur di “jantung”nya teknologi. Perusahaan teknologi, menyerupai Google, Microsoft, dan Facebook, menghargai insinyur lebih daripada orang dari manajemen bisnis dan pemasaran. Mereka menyerupai orang yang membangun sesuatu awal mula. Pada Microsoft, ketika dewan sedang mencari untuk pengganti Steve Ballmer, Bill Gates  membutuhkan seseorang yang  insinyur di “jantung bisnis” dengan kecerdasan bisnis. Satya Nadella, yang digambarkan sebagai perusahaan “Cloud Guru”, ialah orang itu. Google telah melaksanakan hal yang sama dengan Pichai yang memegang gelar sarjana dari IIT Kharagpur, MSc dari Stanford University dan MBA dari University of Pennsylvania.

5. Kerendahan Hati di Tempat Kerja

humble via helpink.org

Dapat dikatakan bahwa CEO keturunan India rendah hati dan, karenanya terpelajar memutar kembali dadu sehingga mereka sanggup menebus kesalahan sebelum situasi spiral di luar kendali. Masih ingatkah kau dengan ajakan maaf Nadella sebab pernyataan karyawan wanita tidak harus minta kenaikan honor ? itu contohnya.

Gimana guys, tertarik ingin menjadi CEO di sillicon Valley menyerupai orang-orang India itu ? rajin-rajin ya mencar ilmu bahasa inggrisnya.

Jika berkenan, silahkan artikel ini dishare, mana tau orang Indonesia bisa jadi CEO Google dan Microsoft :D

Share this post